Last updated on April 18, 2022
Di jaman tahun 70-an sampai menjelang periode awal tahun 2000, dikenal istilah “daun muda”(DM). Istilah ini ditujukan pada cowok atau cewek yang usianya memang masih muda. Biasanya ditujukan pada mereka yang dijadikan sebagai pacar gelap, istri muda atau bahkan hanya sebagai pemuas nafsu saja. Termasuk untuk para gigolo yang juga disebut DM di kalangan wanita yang suka mengejar-ngejar pria untuk “one night stand”.
Sekarang ini, entah kapan dimulainya, istilah DM mulai menghilang. Digantikan dengan kata berondong. Tentu bukan hanya Anda yang heran. Saya sendiri pun pada awalnya bingung mengapa untuk seorang daun muda bisa “tergantikan” dengan istilah berondong. Sehingga di Jakarta, termasuk saya, akhirnya baru paham apa bedanya berondong dengan kata Jagung itu sendiri.
Asal kata berondong ini bisa berasal dari bahasa Jawa (mungkin juga Sunda) yang artinya Jagung Muda. Waaah….apalagi nih? Ternyata kalau kita perhatikan, sebuah jagung muda itu memang “imut-imut” (cute). Bentuknya kecil, dan (maaf) memiliki bulu-bulu halus yang jarang serta rasanya enaaaaaaak banget… Rasanya manis, renyah bila digigt dan jelas berbeda dengan jagung yang tua, keras, bikin sebel dan sering tersangkut di gigi. Baik untuk dibakar atau digunakan sebagai campuran sayur asem, berondong memang benar-benar lezat…
Jangan bingung, kalau suatu saat Anda mendengar atau membaca kalimat “terdengar suara jeritan kaum wanita dan anak-anak ketika berondongan senjata Polisi mulai menembaki para perampok…” kata berondongan disini artinya adalah sura rentetan senjata yang meletus terus menerus memuntahkan peluru. Boleh juga dibaca Rat ta.ta, rat ta..taaa atau Dar, der dorr.!! Duh, panjang banget artinya kata berondong-an yaa..?
Istilah berondong kalau saya tidak salah, mulai digunakan oleh kalangan kaum waria (wanita-pria/shemale) yang bekerja di salon kecantikan. Bila ada pelanggan cowok yang masih muda dan tampak “kinyis-kinyis”, langsung mereka jadi heboh dan mulai membicarakan si berondong segar itu. Kontan si pelanggan akan jadi “rebutan” diantara para waria tersebut.
Lebih heboh lagi kalau diantara waria itu juga ada yang punya “pacar’ seorang berondong. Kalau kebetulan terlihat oleh teman-temannya, waah… langsung mereka teriak-teriak; “berondoooooong nek…” bahkan diantara mereka bisa saling gemas cubit-cubitan bila ada berondong yang amat sangat “menyegarkan” di mata mereka..
Di kalangan wanita middle age, kaum berondong ini sekarang makin nge-trend aja. Umur mereka ini berkisar antara 18 – 25 tahun. Mungkin karena kuatnya mitos bahwa STW (Setengah Tua) kalau banyak “makan” berondong akan tetap awet muda. Ya tentunya ini bagi STW yang punya uang. Biasanya mereka booking lewat seseorang yang sudah dikenal sebagai “Liason Officer” untuk mencarikan berondong yang betul-betul paham bagaimana caranya memuaskan kaum hawa yang kesepian. Bagi wanita yang masih “malu-malu” biasanya cari di iklan atau browsing di internet. Mungkin juga tanya lewat teman yang lebih pengalaman. Banyak kok berondong yang pasang iklan lengkap dengan nomor telepon selular-nya.
Bagi wanita yang tidak punya uang biasanya melakukan hubungan khusus secara TTM (Teman Tapi Mesra). Pola hubungannya lebih “serius” dan intens. Lebih serius dalam arti satu sama lain saling percaya, persis seperti hubungan dengan pacar. Walau pun mungkin saja si wanita sudah bersuami. Tetapi unsur uang, walaupun tidak besar, tetap berperan penting. Sebab, umumnya si berondong ditunjang segala keperluan hidupnya oleh yang wanita. Biasanya hubungan ini bersifat rahasia, tetapi lama-lama jadi “rahasia umum”. Walaupun tidak boleh ketahuan, tetapi akhirnya diketahui semua orang. Mula-mula hanya teman dekat yang tahu, lalu tanpa disadari sudah menyebar ke seluruh penjuru lingkungan hidupnya.
Dalam perkembangan selanjutnya, istilah berondong ini semakin berkembang. Mungkin untuk lebih “menghaluskan” makna kata berondong bagi kaum cewek muda, maka kaum pria juga tidak mau kalah dengan ikut-ikutan membuat istilah yang lebih nyeleneh. Maka munculah istilah bronis. Lebih edan lagi cara mengucapkannya hampir tidak berbeda seperti mengucapkan kata brownis. Sebenarnya ini kepanjangan dari kata berondong manis. Maksudnya cewek manis tentunya. Diakui atau tidak camilan brownis memang really yummy… Jadi ya hampir tidak ada bedanya makna berondong dan bronis itu kan….? Sama-sama menggemaskan dan sedap…
Berbeda dengan gaya hidup kaum wanita dengan berondong-nya, para bronis ini mungkin sudah tidak terlalu mengherankan dalam kehidupan seks yang sudah sangat dikenal sejak jaman romawi kuno ini. Umumnya mereka “dipelihara” oleh pria yang berduit. Baik untuk hubungan yang singkat atau pun untuk dijadikan istri “simpanan”. Maksudnya bisa sebagai istri kedua atau hanya sekedar dijadikan peliharaan. Hal ini mungkin sudah dianggap biasa bagi yang mendengar atau melihatnya. Selain itu, bisa saja si pria bukan termasuk orang yang punya uang, tetapi karena kepiawaiannya berhasil membohongi bronis untuk tetap menjalani kehidupan asmara bersamanya.
Sigmund Freud, ahli Psycho Sexual, mengatakan adanya perilaku seksual yang terjadi pada anak laki-laki. Dalam teorinya Freud memaparkan soal Oedipus Complex untuk pria yang menyukai wanita yang lebih tua. Sedangkan wanita muda yang menyukai tipe bapak-bapak dikenal sebagai Electra Complex merupakan salah satu teori dari Carl Jung yang turut melengkapi teorinya Freud tadi.
Tidak semua kehidupan kaum berondong dan bronis bernuansa negatif. Sebab ada juga yang berakhir happy ending sampai ke pernikahan. Artis Demi Moore (42 tahun) punya suami berondong yaitu si Ashton Kucher yang “masih” 27 tahun. Bahkan salah satu bintang film top di Indonesia, almarhumah Suzanna sampai akhir hayatnya tetap bersama suaminya Cliff Sangra yang berbeda umur 20 tahun lebih. Milyarder Donald Trump akhirnya menikahi bronis-nya si Melania Knauss yang berbeda 24 tahun.
Kalau sedang dating di Indonesia dan date Anda memperkenalkan kepada temannya sambil berkata; “kenalin neh, berondong (atau bronis) gue….” Nah Anda sudah harus waspada. Mungkin dia malu-malu untuk memperkenalkan Anda karena usia Anda jauuuuuuh lebih muda dari usia dia maupun teman-temannya. Mungkin juga maksudnya status Anda masih belum pasti. Bisa dijadikan pacar, atau hanya untuk one night stand aja….
Sebaliknya kalau dia memperkenalkannya sambil menyebut nick name Anda dan kemudian teman-temannya menyambut dengan mata berbinar-binar penuh arti berkata nakal; “hmm …berondong ni yee..” Anda boleh sedikit senyum-senyum genit. Mungkin mereka menganggap Anda tidak tahu arti kata berondong, tetapi artinya juga penampilan Anda oke. Anda dianggap “segar” dan “menggemaskan”. Setidaknya mereka menilai positif untuk penampilan luar Anda. Yaah…minimal kalau hubungan dengan si dia tidak berjalan serius, teman-temannya juga “rela” menerima diri Anda. Hehehee…
Saya sendiri memiliki dua orang bronis, …eits..nanti dulu,. mereka itu anak saya. Satu orang sudah bekerja walau pun masih muda dan centil. Satunya lagi masih ABG kelas X. Dua-duanya selalu bikin saya kuatir dengan gaya pergaulan mereka. Mungkin inilah yang menyebabkan saya tidak berminat dengan bronis apalagi berondong, ih serem…. Selain takut kualat saya juga takut dengan berondongan caci maki istri saya; “Udah tua kok masih doyaaaann..rat ta ta, rat ta…taaaa….dar, der, dorrr…!!!!”