Last updated on January 20, 2019
Jika kita mendengar orang asing mengucapkan ‘selamat tinggal’ pada kita – yang maksudnya adalah ‘good bye’ – umumnya kita kebingungan bagaimana harus membalas sapaan tersebut. Mana ada orang Indonesia yang bilang ‘selamat tinggal’. Padahal dalam bahasa Inggris ucapan ‘good bye’ dengan mudah dapat dibalas dengan ‘good bye’ lagi.
Menterjemahkan ‘good bye’ ke dalam bahasa Indonesia itu gampang-gampang susah. Kalau mengikuti kamus atau buku pedoman untuk turis maka ‘good bye’ selalu diterjemahkan ‘selamat tinggal’ yang merupakan ucapan perpisahan yang disampaikan pada orang yang kita tinggalkan.
Pada kenyataannya ‘selamat tinggal’ tidak pernah diucapkan atau dipakai dalam percakapan sehari-hari. Ucapan ‘selamat tinggal’ cuma ada di novel-novel, lagu-lagu cinta , film-film atau surat cinta beneran. Itu pun selalu dalam konteks dimana yang mengucapkan berasumsi tidak akan berjumpa lagi dengan pihak yang dia tinggalkan.
Yang pasti kita semua tidak pernah terpikir untuk memasukkan kata ‘selamat tinggal’ dalam obrolan kita sehari hari. Kalau kita berpisah dengan teman atau keluarga baik secara fisik mau pun lewat telepon maka yang selalu kita ucapkan adalah ‘daag’, ucapan ‘selamat tinggal’ dalam bahasa Belanda. Biasanya kemudian diberi embel-embel seperti: ‘sampai besok ya ..’; ‘sampai ketemu minggu depan’; atau ‘sampai nanti’. Dalam perjalanan menuju bandara(airport) pun kita tidak pernah melihat kata ‘selamat tinggal’ dicantumkan di papan iklan di jalan. Yang ada selalu ‘selamat jalan’.
Sejak jaman penjajahan Belanda kata ‘dag’ memang sudah menyatu dan menjadi bagian dari kosa kata informal bahasa Indonesia yang tidak ada di kamus. Ucapan ‘selamat tinggal’ soalnya berkesan berat, sedih dan menyiratkan ucapan perpisahan terakhir dan tidak akan bertemu lagi. Dibandingkan dengan ‘daag’ dan ‘good bye’ yang begitu ringan, akrab dan mengesankan kita akan bertemu lagi lain waktu. Aneh bukan?
Kesulitan orang Indonesia dalam mengekspresikan ‘good bye’ akhirnya menciptakan kata-kata slang baru. Tanpa menggeser peran ‘daag’ dalam percakapan sehari-hari, anak-anak yang mengenyam pendidikan di luar negeri dengan bahasa pengantar bahasa Inggris kini mulai menggunakan ‘bye’ juga. Kata ‘ciao’ dari bahasa Itali juga banyak dipakai.
Belakangan muncul kata ‘cawyu’ yang merupakan plesetan dari gabungan kata ‘ciao’(bahasa Itali) dan ‘yuk’(let’s go). Contohnya: “Gue cawyu dulu deh. Gue musti ke kampus!”. (Artinya: I need to leave. I have to go to the campus).
Namun kata ‘cawyu’ adalah kata slang yang lebih digunakan di kalangan anak muda terbatas dan termasuk bahasa gaul yang umurnya tidak akan panjang. Kata ‘daag’ yang kemudian berubah menjadi ‘dadah’ tetap menjadi ucapan ‘selamat tinggal’ orang-orang Indonesia. Jadi mungkin sebaiknya penutur asing diberi tahu kalau mau mengatakan ‘good bye’ pada orang Indonesia jangan bilang ‘selamat tinggal’ tapi harus bilang ‘Dag … bye … ciao …atau yuk … ’. Nanti dikira mau mati.
Sekian dulu pembaca … dag …!