Last updated on April 18, 2022
Seorang teman lama di kampus dulu, Christian TB Simanjuntak namanya, suatu siang mampir ke kantor saya. Kontan pertama kali melihat penampilannya seluruh personil di kantor setuju untuk mengatakan “Sangar banget mukanya” ….
Menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘sangar‘ memiliki tiga pengertian. Pertama artinya akan (dapat) mendatangkan bala atau bencana atau angker; kedua, bau yg merangsang, seperti bau bawang; arti yang ketiga adalah tidak subur (untuk tanah).
Jika kita lihat di kamus Indonesia – Inggris kata ‘sangar‘ diterjemahkan sebagai spooky, ill fated. Dan dalam pembicaraan sehari-hari kata ‘sangar‘ tidak pernah diartikan lain selain angker atau seram. Sehingga konotasi kata ‘sangar‘ ini kalau dihubungkan dengan kesan rekan-rekan kerja saya, sama saja seperti melihat hantu di siang hari bolong. Kasihan deh temen saya yang kebetulan pula orang batak ini, hehehee….
Berdasarkan Teori Kriminologi-nya Lombroso (Cesare Lombroso), seseorang sering di-cap sebagai penjahat karena penampilan fisiknya yang memang memberi kesan spooky. Antara lain, mukanya tidak ramah, dagunya berbentuk “kotak”, warna kulit hitam, hidung tampak mirip hidung simpanse, badannya tinggi besar menakutkan atau justru pendek dengan tatapan mata yang menusuk dll, dll.
Kembali ke teman saya yang dipanggil tebe oleh sahabat dekat ini, di kampus dulu sering menikmati ke-sangar-annya. Antara lain kalau lagi tidak punya uang untuk makan di kantin, dengan muka sangar dia tanya “Boleh ngutang dulu gak?”. Sudah pasti si penjaga kantin memperbolehkannya plus muka senyum kecut. Berbeda dengan kita yang mukanya tidak sangar akan selalu ditagih untuk membayar kontan plus muka sangar si penjaga kantin.
Wahyu Riyanto, seorang Jawa tulen dan juga sahabat lama saya lebih dikenal dengan nama MONOS. Ini salah satu pentolan grup Pancaran Sinar Petromaks (PSP) dari FISIP-UI. Rupanya nama Monos ini julukan dari teman se-SMA di Pangudi Luhur dulu karena dia punya muka sangar, badan berotot lengkap dengan Tatoo kepala Singa di lengannya dan ….. memang punya “hobby” marah. Di-”baptis” jadi Monos supaya lebih sangar dan berkesan keren. Sebab nama asli dan penampilannya dianggap tidak matching. Padahal sekarang usianya sudah masuk seri-5, pernah stroke dua kali dan tetap dianggap masih sangar. Ampun……
Tetapi Monos yang sangar ini, ternyata dulu juga pernah punya pacar yang tidak kalah sangar-nya. Ketus dan kalau Monos bercanda dengan gaya banci pasti cewek ini marah besar. Kalau dia mau melangkah melewati kita yang lagi main kartu, dengan gaya sopan tersendiri dia bilang “Permisi Ya.!!!” dan disertai langkah yang dug, dug, dug… persis tentara Nazi berbaris. Sebab dia paling tidak suka lihat Monos main kartu. Anehnya si Monos ternyata di depan ceweknya ini kalah sangar … malahan lembut dan romantis. Lebih aneh lagi kenapa Monos mau punya pacar yang mukanya sangar…
Ternyata penampilan sangar ini oleh si Lombroso sering dituduh sebagai Born Criminal. Maksudnya orang-orang yang dianggap “sangar” hanya karena penampilan fisik (muka)-nya sejak lahir. Malah belum apa-apa sudah dituduh sebagai penjahat (atau orang yang tidak baik). Seolah-olah mereka ini memang dilahirkan sebagai manusia sangar (dan atau penjahat).
Inilah nasib para kulit hitam yang dijuluki Negro. Kalau di filem perannya selalu dijadikan sebagai tokoh antagonis, entah perampok atau pun pembunuh. Hanya karena mereka tampak sangar. Filem sering mentokohkan penjahat dengan penampilan wajah yang tidak baik. Apalagi filem untuk konsumsi anak-anak. Sehingga akibatnya terbawa dalam kehidupan kita yang sering kurang ramah dengan orang yang penampilannya sangar.
Tanpa sadar justru kitalah yang membuat mereka yang penampilannya sangar jadi pribadi yang tidak baik. Kalau ada pengemis berpenampilan sangar tentu kita bilang ini pasti perampok. Pura-pura aja dia jadi pengemis.
Di dalam angkutan umum, orang yang mukanya sangar justru duduk paling enak. Sebab tidak ada yang mau duduk dekat dia. Kalau ada yang terpaksa duduk dekatnya, biasanya akan selalu waspada. Jangan-jangan mau nyopet neh…. Dulu kalau kuliah naik bis sama si Monos, saya bisa merokok dengan santai. Tidak ada yang berani menegur. Tobat deh….
Padahal ada juga orang sangar yang berpenampilan gagah dan simpatik atau cantik jelita dengan senyum yang aduhai… sehingga kategori “penjahat” oleh para ahli kriminologi dibagi menjadi Blue Collar Crime (Criminal) yang terdiri dari kalangan kelas bawah (karena seragam buruh maupun narapidana di Amerika biasanya berwarna biru), serta berpenampilan sangar.
Sedangkan penjahat dengan muka baik disebut White Collar Crime (Criminal) karena penampilannya necis, berdasi dan bicaranya simpatik. Mereka ini biasanya dari kalangan kelas atas, punya pekerjaan tetap dan “profesinya” memang sering menipu. Mungkin para koruptor bisa dimasukan dalam kategori ini kali yee …
Sangar bisa berarti muka yang menakutkan, penampilan yang tidak simpatik atau memang sedang marah. Orang Batak, Makassar dan Madura juga orang Afrika, Meksiko dan Spanyol sering jadi tuduhan sebagai bangsa yang sangar. Padahal hanya karena suaranya yang keras dan sering berbicara terus terang. Hanya karena mereka dianggap kurang halus. Bisa saja bos Anda di kantor mendadak suatu pagi bermuka sangar. Padahal bisanya baik setengah mati.
Anda termasuk yang mana… Blue or White?