Last updated on May 6, 2022
III.E.1. Tanda hubung (-) dipakai untuk menandai bagian kata yang terpenggal oleh pergantian baris.
Misalnya:
- Di samping cara lama, diterapkan juga ca-
ra baru …. - Nelayan pesisir itu berhasil membudidayakan rum-
put laut. - Kini ada cara yang baru untuk meng-
ukur panas. - Parut jenis ini memudahkan kita me-
ngukur kelapa.
III.E.2. Tanda hubung (-) dipakai untuk menyambung unsur kata ulang.
Misalnya:
- anak-anak
- berulang-ulang
- kemerah-merahan
- mengorek-ngorek
III.E.3. Tanda hubung (-) dipakai untuk menyambung tanggal, bulan, dan tahun yang dinyatakan dengan angka atau menyambung huruf dalam kata yang dieja satu-satu.
Misalnya:
- 11-11-2013
- p-a-n-i-t-i-a
III.E.4. Tanda hubung (-) dapat dipakai untuk memperjelas hubungan bagian kata atau ungkapan.
Misalnya:
- ber-evolusi
- meng-ukur
- dua-puluh-lima ribuan (25 x 1.000)
- 23/25 (dua-puluh-tiga perdua-puluh-lima)
- mesin hitung-tangan
Bandingkan dengan
- be-revolusi
- me-ngukur
- dua-puluh lima-ribuan (20 x 5.000)
- 20 3/25 (dua-puluh tiga perdua-puluh-lima)
- mesin-hitung tangan
III.E.5. Tanda hubung (-) dipakai untuk merangkai
a. se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital (se-Indonesia, se-Jawa Barat);
b. ke- dengan angka (peringkat ke-2);
c. angka dengan –an (tahun 1950-an);
d. kata atau imbuhan dengan singkatan yang berupa huruf kapital (hari-H, sinar-X, ber-KTP, di-SK-kan); e. kata dengan kata ganti Tuhan (ciptaan-Nya, atas rahmat-Mu);
f. huruf dan angka (D-3, S-1, S-2); dan
g. kata ganti -ku, -mu, dan -nya dengan singkatan yang berupa huruf kapital (KTP-mu, SIM-nya, STNK-ku).
Catatan: Tanda hubung tidak dipakai di antara huruf dan angka jika angka tersebut melambangkan jumlah huruf.
Misalnya:
- BNP2TKI (Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia)
- LP3I (Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia)
- P3K (pertolongan pertama pada kecelakaan)
III.E.6. Tanda hubung (-) dipakai untuk merangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa daerah atau bahasa asing.
Misalnya:
- di-sowan-i (bahasa Jawa, ‘didatangi’)
- ber-pariban (bahasa Batak, ‘bersaudara sepupu’)
- di-back up
- me-recall
- pen-tackle-an
III.E.7. Tanda hubung (-) digunakan untuk menandai bentuk terikat yang menjadi objek bahasan.
Misalnya:
- Kata pasca- berasal dari bahasa Sanskerta.
- Akhiran -isasi pada kata betonisasi sebaiknya diubah menjadi pembetonan.
Sumber: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Republik Indonesia.